BOOKING TIKET PESAWAT

Kolesterol dan Diet

Kolesterol dan Diet. Info sangat penting tentang Kolesterol dan Diet. Mengungkap fakta-fakta istimewa mengenai Kolesterol dan Diet

KOLESTEROL & DIIT

Saat ini penyakit degeneratif dan kardiovaskuler sudah merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 1972, 1986 dan 1992 menunjukkan peningkatan prevalensi penyakit kardiovaskuler yang menyolok sebagai penyebab kematian dan sejak tahun 1993 diduga sebagai penyebab kematian nomor satu. Penyakit tersebut timbul karena berbagai faktor risiko seperti kebisaan merokok, hipertensi, peningkatan kolesterol plasma/dislipidemia, diabetes mellitus, usia lanjut dan riwayat keluarga. Dari faktor risiko di atas yang sangat erat kaitannya dengan gizi adalah peningkatan kolesterol plasma/dislipidemia, hipertensi, obesitas dan diabetes mellitus.

Masalah gizi klinis merupakan masalah gizi yang erat hubungannya dengan penyakit dan penanganannya memerlukan tindakan yang komprehensif. Sehingga peningkatan kolesterol plasma/dislipidemia yang merupakan salah satu faktor risiko terjadinya penyakit kardivaskuler, perlu dicegah dan diobati dengan merubah pola makan menjadi pola makan sehat yang berpedoman pada aneka ragam makanan yang memenuhi gizi seimbang.

Diit Rendah Kolesterol dan Lemak Terbatas diberikan kepada penderita yang mempunyai kadar kolesterol dan atau kadar lemak dalam darah tinggi dengan atau tanpa penyakit lain. Makanan pada diit rendah kolesterol dan lemak terbatas dibagi menjadi tiga jenis makanan, 1) Makanan yang diperbolehkan, yaitu :

a) yang mengandung lemak tak jenuh: minyak yang berasal dari tumbuh-tumbuhan; minyak kacang tanah , minyak sawit, minyak jagung, minyak kedelai, margarine.
b) Sumber hidrat arang: nasi, nasi tim, bubur, roti gandum, macaroni, pasta, jagung, kentang, ubi dan talas, havermout, sereal (hidrat arang kompleks yang mengandung serat).
c) Sumber protein nabati: tempe, tahu, oncom dan kacang-kacangan (kacang ijo, kacang tanah, kedelai), hewani: daging tak berlemak, ayam tanpa kulit, ikan.
d) Sayuran yang tidak menimbulkan gas: bayam, buncis, labu kuning, labu siam, wortel, touge, tomat, kacang panjang,
e) makanan yang tidak berlemak dan menggunakan santan encer., gunakan minyak untuk menumis.

2) Makanan yang dibatasi, yaitu
a) sumber hidrat arang: mie, roti putih, ketan, kue-kue, cake, biskuit, pastries.
b) Sumber protein hewani: daging kurus 1x/minggu, ayam 3x/minggu, bebek, sarden (makanan kaleng), udang, cumi dan kuning telur 1x/minggu,
c) Sayuran yang mengandung gas: kol, sawi, nangka muda, lobak,
d) Buah-buahan yang mengandung alkohol: durian, nangka tua, anggur, nenas.
e) Makanan yang berlemak dan menggunakan santan kental, makanan yang digoreng.
f) Minuman yang mengandung soda dan alkohol: kopi, teh kental, tape.

3) Makanan yang dihindari,
a) Yang mengandung lemak jenuh yaitu yang berasal dari hewan; lemak sapi, babi, kambing, susu penuh (full cream), cream, keju, mentega, dan minyak kelapa, santan kental dan mayonnaise.
b) Daging berlemak (daging merah) dan jeroan; kambing, sapi, babi, otak, ginjal, hati, kuning telur, jantung, ham, sosis, babad, usus.
c) Minuman keras; arak, ciu, bir, brendi.

Adapun cara mengatur diit tersebut : gunakanlah minyak kedelai, minyak sawit, minyak kacang tanah atau minyak jagung dalam jumlah terbatas ( 1 sendok makan/hari). Penggunaan daging merah maksimum 2x seminggu, paling banyak 50 gr tiap kali. Makanlah sering ikan sebagai pengganti. Gunakan daging kurus (keluarkan bagian yang berlemak). Batasilah penggunaan kuning telur maksimum 2x/rminggu. Makan banyak sayuran dan buah-buahan segar, sebagian dari sayur sebaiknya dimakan mentah atau sebagai lalapan (cuci bersih), Memasak dengan merebus, mengukus, mengungkep, menumis, memanggang atau membakar.

Sumber: Departemen Kesehatan R.I. , Direktorat Gizi Masyarakat Subdit. Gizi Klinis


BOOKING TIKET PESAWAT
Powered By : Blogger