Baru pertama kali
Tim voli putri Petrokimia Gresik menjadi tim pertama yang terdegradasi dari Sampoerna Hijau Voli Livoli Divisi Utama 2009. Melawan Tectona Perhutani Bandung, Sabtu (16/1/2010), di GOR Tawangalun, Banyuwangi, Windasari dan kawan-kawan menyerah tiga set langsung dengan skor 25-19, 25-18, dan 25-20. Sejak peluit pertama sebagai tanda pertandingan dimulai, pemain Petrokimia terlihat tegang dan kerap melakukan kesalahan sendiri. Juara satu divisi satu tersebut tidak bisa bermain lepas dan banyak salah dalam passing. Sebaliknya, Tectona bermain penuh semangat dan bertenaga.
Menurut pelatih Petrokimia Gresik Machfud Irsyada, secara teknis kemampuan anak asuhnya bisa mengimbangi permainan Tectona. Hanya saja, kendala mental pemainnya yang memperburuk irama permainan. Windasari dan kawan-kawan kurang percaya diri dan takut melakukan kesalahan. "Mental pemain kami sangat labil. Anak-anak bermain tegang dan penuh rasa takut. Padahal, dari segi kemampuan, mereka tidak kalah dibanding dengan Tectona," ucap Machfud.
Atas hasil tersebut, pelatih Tectona Perhutani Windi Paneka mengatakan, target timnya untuk bisa bertahan di delapan besar divisi utama terpenuhi. Ia merasa sangat bersyukur bisa timnya tidak terdegradasi meskipun dengan persiapan minim. Menyambut divisi utama ini, Windi hanya memiliki waktu selama seminggu. "Ada beberapa pemain kami yang masih harus bekerja dan ada pula yang membela Indonesia di SEA Games 2009 di Laos. Kami mempersiapkan tim ini sangat singkat," kata Windi.
Saat ini, masih berlangsung pertandingan antara Bank Sumsel Bangka Belitung melawan TNI Angkatan Udara. Tim yang kalah pada pertandingan tersebut, akan menyusul Petrokimia Gresik ke divisi satu.
kompas.com
7 tahun yang lalu