BOOKING TIKET PESAWAT

Pergi

Pergi. Info sangat penting tentang Pergi. Mengungkap fakta-fakta istimewa mengenai Pergi

Tadi pagi ikut mengantar keberangkatan rombongan calon jemaah haji Pulau Bunyu. Mengantarnya hanya sampai di dermaga yang dikelola oleh perusahaan tempat saya bekerja itu. Ndak sampai ke Arab sana. Menurut jam yang saya lihat, sebelum pukul 10 pagi, saya, Tomy dan Abas sepakat untuk barengan menuju ke dermaga. Dari kantor kami lihat manusia sudah bertumpuk di dermaga itu. Jangan-jangan calon jemaah haji sudah tiba disana. Bisa terlambat nih acara ngantarnya. Dengan mengendarai sepeda motor kami segera bergegas ke dermaga. Brm…brm…ngeng…. Sesampai di dermaga, tempat parkir sudah sudah full. Terpaksa cari tempat agak masuk ke ujung sebelah timur. Mudah-mudahan speda motornya ndak kecemplung ke laut. Setelah itu kami bertiga berjalan cepat menuju ruang tunggu. Celingak-celinguk, lalu menginterograsi beberapa orang disitu, ternyata rombongan calon jemaah haji belum ada. Alhamdulillah, lega juga jadinya setelah tahu yang mau diantar belum ada. Ndak jadi terlambat. Ternyata rombongan masih berada di masjid Al-Kautsar yang lokasinya tidak jauh dari kantor kami. Ya sudah, ditunggu dulu sambil ngobrol dengan orang-orang yang banyak kami kenal disitu. Acara ngobrol ngalor-ngidul itu mendadak terhenti ketika kami melihat sebuah bis memasuki area dermaga. Serentak orang-orang membentuk barisan untuk memberi jalan kepada rombongan. Barisan itu memanjang hingga ke anak-anak tangga dermaga yang menuju ke speed boat yang akan mengantar rombongan calon haji itu. Koq bisa kompak dan serentak gitu ya mereka membentuk barisan. Padahal saya sama sekali tidak mendengar teriakan orang memberikan komando. Atau jangan-jangan mereka memang sudah janjian. Berhubung barisan pengantar sudah terbentuk, para calon haji dari Pulau Bunyu itu jadi lebih mudah menyalami para pengantar. Tidak perlu mondar-mandir kesana kemari menyalami orang-orang. Peristiwa pelepasan dengan salin bersalaman, sering juga sambil berpelukan itu membuat saya terharu. Apa lagi saat saya melihat beberapa calon haji yang matanya sampai berkaca-kaca, bahkan menangis terisak. Ibadah haji memang ibadah yang berat. Jarak yang harus ditempuh, rangkaian ritual yang harus dijalani, cuaca yang tentu saja tidak mirip dengan di Indonesia, makanan yang mungkin juga tidak sama rasanya dengan makanan yang dikonsumsi sehari-hari, bertemu dengan orang-orang dari berbagai bangsa yang pasti bahasanya bikin jidat jadi berkerut. Apalagi bagi beberapa orang dari rombongan yang sebelumnya memang belum pernah bepergian ke luar negeri. Selama sebulan lebih mereka akan berada jauh dari Pulau Bunyu, jauh dari keluarga. Itu pasti akan memberikan sensasi emosi tersendiri. Tapi mungkin karena akan melihat rumah Allah dengan mata kepala sendiri itulah yang membuat mereka jadi terharu. Saya pun menyempatkan diri untuk mengambil beberapa foto pada acara pelepasan itu. Ini even bagus dan harus dijadikan bahan posting. Juga agar saya bisa merekam dengan lebih baik peristiwa itu dalam otak saya. Setiap tahun rombongan calon jemaah haji dari Pulau Bunyu diberangkatkan melalui dermaga ini. Kepulangan mereka dari tanah suci juga disambut di dermaga ini. Dan saya selalu berada di tengah-tengah kerumunan pengantar dan penjemput. Lha wong saya memang bekerja di dermaga ini koq. Jadinya saya selalu ada disitu setiap kali tradisi itu terulang lagi.


BOOKING TIKET PESAWAT
Powered By : Blogger