Maskapai penerbangan Singapore Airlines (SIA) menjalin kerja sama dengan Changi Airport Group untuk memudahkan proses check-in di Bandara Changi Singapura. Glory Henriette, Manager Public Relations, SIA Indonesia, mengatakan kerja sama itu terkait program Passenger Reconciliation System (PRS) untuk penerbangannya di Terminal 2 dan 3 Bandara Changi Singpura mulai 1 Juni lalu. "Pelanggan SIA yang melakukan check-in secara online dan melakukan perjalanan tanpa membawa barang kini dapat melakukan proses check-in secara lebih efisien," katanya dalam siaran pers hari ini. Dengan PRS, menurut dia, pelanggan di Bandara Changi tanpa membawa barang bagasi dapat langsung pergi ke jalur akses imigrasi, di mana petugas keamanan dengan scanner barcode 2D akan memverifikasi boarding pass yang dicetak sendiri. Namun, lanjut dia, pelanggan yang memiliki persyaratan verifikasi Visa atau kartu kredit, tetap perlu menunjukkan dokumen mereka di loket check-in terlebih dahulu. Pelanggan ini tetap harus melalui loket pelayanan mandiri yang ditentukan, pada Jalur 9 di Terminal 2 dan Jalur 4 di Terminal 3. Sampai dengan saat ini, Glory mengungkapkan hampir seperempat dari pelanggan SIA melakukan check-in secara online dan lebih dari sepertiga dari pelanggan ini mencetak boarding pass sendiri. Angka itu, imbuh dia, meningkat secara signifikan pada tahun-tahun belakangan ini. "PRS adalah salah satu cara dimana SIA berharap dapat meningkatkan pengalaman perjalanan bagi konsumen di segmen yang terus berkembang ini," tutur Glory. Selama ini, pelanggan yang memiliki boarding pass yang dicetak sendiri, diminta untuk menunjukkan dokumen perjalanan mereka di loket check-in untuk verifikasi dan pengesahan. Hal ini juga diperlakukan kepada pelanggan yang melakukan perjalanan tanpa membawa barang yang dimasukkan bagasi. Setelah semua dokumen telah diverifikasi, baru kemudian pelanggan dapat melanjutkan ke jalur akses imigrasi. Untuk memastikan pelanggan menikmati perjalanan yang lancar, para penumpang SIA disarankan untuk tiba di bandara setidaknya 40 menit sebelum jadwal keberangkatan. Maskapai penerbangan Batavia Air menyiapkan enam berbadan lebar untuk melayani penerbangan haji tahun ini dengan target mengangkut 30.000 jamaah - 50.000 jamaah. Presiden Direktur Batavia Air Yudiawan Tansari mengatakan keenam pesawat itu rata-rata berusia muda yakni 10 tahun hingga 15 tahun atau lebih muda dari syarat Kementerian Agama maksimal 20 tahun. "Kalau diberikan kesempatan kami akan ikut tender penerbangan haji dengan mengoperasikan enam pesawat itu pada tahun ini," katanya kepada Bisnis.com. Saat ini, menurut dia, pihaknya telah memasukkan dua pesawat berbadan lebar Airbus A330-200 sedangkan empat pesawat lain akan masuk dalam waktu dekat ini.
7 tahun yang lalu